Home / Berita Terbaru
Dalam beberapa tahun terakhir, mobil listrik semakin menarik perhatian banyak orang sebagai solusi kendaraan ramah lingkungan yang ekonomis sekaligus efisien. Banyak juga dari mereka yang kemudian membeli mobil listrik sebagai kendaraan kedua untuk mendukung rutinitas sehari-hari, sekaligus sebagai sarana mobilitas yang ramah lingkungan.
Mobil listrik memang menawarkan sensasi berkendara yang berbeda dengan mobil pada umumnya. Selain menggunakan teknologi yang lebih modern, fitur yang disematkan juga terbilang cukup melimpah.
Nah, khususnya bagi Sahabat yang saat ini ingin beralih ke mobil listrik, salah satu pertimbangan utama yang perlu diperhitungkan adalah biaya operasional, terutama biaya pengisian daya atau charging. Biaya charge mobil listrik tentu berbeda dari biaya bahan bakar minyak. Lebih jauh lagi, banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk menghitungnya secara akurat.
Mari kita bahas secara mendalam mengenai perhitungan biaya charge mobil listrik agar Sahabat bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan mempertimbangkan manfaat jangka panjangnya.
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Biaya Charge Mobil Listrik?
Sebelum masuk ke detail perhitungan, penting untuk memahami faktor-faktor utama yang mempengaruhi biaya pengisian daya mobil listrik. Dengan memahami faktor-faktor ini, Sahabat bisa lebih akurat dalam memperkirakan pengeluaran rutin untuk mengisi daya mobil listrik:
Kapasitas Baterai Mobil Listrik
Kapasitas baterai mobil listrik biasanya diukur dalam kilowatt-hour (kWh). Semakin besar kapasitas baterai, semakin besar pula energi yang dibutuhkan untuk mengisi daya penuh, sehingga biaya charge akan lebih tinggi. Kapasitas baterai mobil listrik saat ini berkisar antara 30 kWh hingga 100 kWh, tergantung pada modelnya.
Tarif Listrik di Lokasi Sahabat
Tarif listrik memiliki peran penting dalam menentukan biaya pengisian daya. Di Indonesia, tarif listrik untuk rumah tangga biasanya dihitung berdasarkan kWh dan berada di kisaran Rp 1.400 hingga Rp 1.700 per kWh untuk rumah tangga reguler. Tarif ini dapat bervariasi tergantung pada kategori daya listrik yang digunakan di rumah Sahabat, serta apakah pengisian dilakukan di rumah atau di stasiun pengisian umum.
Metode Pengisian Daya
Ada beberapa metode pengisian daya mobil listrik, yaitu charging di rumah, di stasiun pengisian daya umum (Public Charging Station), atau stasiun pengisian daya cepat (Fast Charging Station). Setiap metode memiliki biaya yang berbeda, dengan stasiun pengisian cepat biasanya memiliki tarif lebih tinggi karena memberikan daya dalam waktu yang lebih singkat.
Tingkat Pengisian Daya
Semakin tinggi daya yang dibutuhkan (misalnya jika Sahabat mengisi daya dengan Fast Charging), semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Ini karena Fast Charging menggunakan tegangan tinggi yang memberikan pengisian cepat namun juga bisa lebih mahal dibandingkan pengisian daya lambat atau di rumah.
Untuk menghitung biaya charge mobil listrik di rumah, Sahabat bisa mengikuti langkah sederhana berikut:
Mengetahui Kapasitas Baterai Mobil Listrik
Misalnya, jika Sahabat memiliki mobil listrik dengan kapasitas baterai 40 kWh.
Menghitung Tarif Listrik per kWh
Asumsikan Sahabat menggunakan tarif listrik rumah tangga sebesar Rp 1.500 per kWh.
Menghitung Total Biaya Pengisian Penuh
Untuk menghitung biaya pengisian penuh, kalikan kapasitas baterai mobil listrik dengan tarif listrik per kWh:
Biaya Pengisian Penuh = Kapasitas Baterai x Tarif Listrik
Dalam kasus ini:
Biaya Pengisian Penuh = 40 kWh x Rp 1.500 = Rp 60.000
Dengan biaya Rp 60.000, Sahabat dapat mengisi baterai mobil listrik Sahabat hingga penuh di rumah.
Perhitungan Biaya per Kilometer
Rata-rata, mobil listrik mampu menempuh jarak 6-7 km per kWh. Jika mobil Sahabat memiliki kapasitas 40 kWh dan menempuh sekitar 7 km per kWh, total jarak yang dapat ditempuh adalah:
Total Jarak = Kapasitas Baterai x Jarak per kWh
Total Jarak = 40 kWh x 7 km = 280 km
Selanjutnya, untuk mengetahui biaya per kilometer, Sahabat bisa membagi biaya pengisian penuh dengan total jarak yang dapat ditempuh:
Biaya per km = Biaya Pengisian Penuh / Total Jarak
Biaya per km = Rp 60.000 / 280 km ≈ Rp 214 per km
Jadi, dengan biaya sekitar Rp 214 per kilometer, mobil listrik terbukti lebih ekonomis dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional.
Biaya Charge di Stasiun Pengisian Umum dan Fast Charging
Mengisi daya di stasiun umum atau stasiun Fast Charging memiliki biaya yang berbeda karena infrastruktur dan biaya operasionalnya juga berbeda. Berikut gambaran biaya yang perlu Sahabat ketahui:
Stasiun Pengisian Umum (Public Charging Station)
Di stasiun pengisian umum, tarif pengisian daya bisa berkisar antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kWh. Jika kita mengambil contoh mobil dengan kapasitas baterai 40 kWh:
Biaya Pengisian Penuh = 40 kWh x Rp 3.000 = Rp 120.000
Jika Sahabat menggunakan stasiun pengisian umum, biaya charge bisa mencapai sekitar Rp 120.000 untuk pengisian penuh.
Fast Charging
Di stasiun Fast Charging, biaya yang dikenakan bisa lebih tinggi, misalnya sekitar Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kWh. Dengan biaya ini, pengisian penuh untuk mobil berkapasitas 40 kWh akan memakan biaya:
Biaya Pengisian Penuh = 40 kWh x Rp 5.000 = Rp 200.000
Walaupun Fast Charging lebih mahal, metode ini sangat membantu untuk pengisian cepat ketika Sahabat sedang bepergian jauh.
Biaya per Kilometer pada Stasiun Pengisian Umum
Jika di rumah biaya per km sekitar Rp 214, di stasiun pengisian umum biaya per km akan sedikit lebih tinggi, yakni sekitar Rp 428 hingga Rp 500, tergantung tarif yang dikenakan di stasiun pengisian.
Tips Menghemat Biaya Pengisian Mobil Listrik
Untuk Sahabat yang ingin memaksimalkan penghematan, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
Utamakan Pengisian di Rumah
Pengisian daya di rumah jauh lebih murah daripada di stasiun umum atau Fast Charging. Pastikan Sahabat memiliki daya listrik yang memadai agar pengisian berjalan lancar.
Manfaatkan Waktu Pengisian di Luar Jam Sibuk
Beberapa tempat memiliki kebijakan tarif listrik yang lebih rendah di luar jam sibuk. Coba manfaatkan ini dengan mengisi daya saat tarif lebih murah, jika Sahabat menggunakan listrik berdaya tinggi di rumah.
Perencanaan Jarak Tempuh
Hitung perkiraan jarak yang akan ditempuh sebelum memutuskan kapan harus melakukan pengisian daya penuh. Dengan begitu, Sahabat bisa menghindari keharusan mengisi daya di Fast Charging kecuali dalam kondisi darurat.
Selain menghemat biaya bahan bakar, mobil listrik memiliki berbagai manfaat lain:
Ramah Lingkungan
Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang yang mencemari udara, sehingga berkontribusi dalam menjaga kualitas lingkungan.
Efisiensi Energi yang Lebih Baik
Mesin mobil listrik lebih efisien dalam mengubah energi menjadi tenaga gerak dibandingkan mesin pembakaran internal.
Pengurangan Biaya Perawatan
Mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak, sehingga mengurangi kebutuhan perawatan rutin seperti penggantian oli atau perbaikan sistem mesin.
Solusi Pembiayaan Mobil Listrik di Adira Finance
Bagi Sahabat yang ingin memiliki mobil listrik dan merasakan bagaimana teknologi ini memudahkan mobilitas Sahabat, Adira Finance hadir sebagai solusi pembiayaan yang aman, praktis dan terpercaya. Dengan layanan kredit mobil listrik yang fleksibel, Adira Finance memudahkan Sahabat untuk memperoleh kendaraan impian dengan cepat dan nyaman.
Melalui Adira Finance, Sahabat dapat memiliki mobil listrik dengan tenor pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan, layanan profesional, serta kantor cabang yang tersebar luas di berbagai kota di Indonesia. Ayo, wujudkan memiliki mobil listrik impian bersama Adira Finance sekarang juga!
Bagikan Artikel
Kantor Pusat Adira Finance
Gedung Millenium Centennial Center Lt. 53-61
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Karet Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta 12920
Ikuti media sosial kami