Jangan ‘Ngirit’ Oli Mesin, Ini PenyebabnyaJangan ‘Ngirit’ Oli Mesin, Ini Penyebabnya
Jangan ‘Ngirit’ Oli Mesin, Ini PenyebabnyaJangan ‘Ngirit’ Oli Mesin, Ini Penyebabnya -->
23 September 2017 | Penulis : Adira Finance
JAKARTA – Kondisi jalanan di kota-kota besar Indonesia semakin hari semakin padat. Dengan begitu, cara pandang dalam perawatan mobil khususnya pergantian tentu menjadi berbeda. Jika sebelumnya lebih dikenal aturan masa pergantian oli dengan jarak tempuh, maka kini sudah tidak berlaku lagi.
“Maksudnya oli tersebut harus diganti pada jangka waktu 10 ribu kilometer, tapi karena macet dengan mesin terus jalan tentu hal itu perlu diperhatikan, karena bila dilihat jarak tempuhnya kurang dari 10 ribu kilometer, tapi karena macet dan mesin tetap berjalan. Artinya, mesin bekerja itu bisa lebih dari 10 ribu kilometer,” ungkap Gordon Alexander Lit, Chief Technical and Training Officer Liqui Moly Asia Pacific PTE. LTD.
Pria berkewarganegaraan Singapura itu, menambahkan makanya jangan suka mengirit oli mesin, karena di dalam kota-kota yang punya lalu lintas macet, kinerja mesin bisa lebih jauh dari jarak tempuh yang terlihat dari roda.
“Jadi lebih baik rajin ganti oli, ketimbang mau irit tapi nanti risikonya bisa menyebabkan kerusakan pada mesinnya.”
Pihaknya merekomendasi bahwa, dalam satu tahun jika biasanya orang-orang mengganti oli sebanyak dua kali, sebaiknya ganti oli tiga kali dalam setahun. Berarti dalam empat bulan sekali ganti oli, agar mesinnya bisa lebih stabil.