TOKYO – Terkait pengembangan penggunaan dan ketersediaan kendaraan listrik, pada hari Senin (11/12), Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
Diyakini dengan adanya nota kesepahaman ini Mitsubishi ingin mendukung penuh Pemerintah Indonesia mengembangkan kendaraan listrik sebagai strategi mengurangi emisi CO2, utamanya di kota besar.
Sedianya, Pemerintah Indonesia akan membuat kebijakan baru dan program intensif guna mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Guna mewujudkannya, Pemerintah Indonesia bersama Mitsubishi melakukan studi untuk mengetahui sejauh mana efisiensi penggunaan kendaraan listrik.
Mitsubishi Motors akan memberikan kontribusi langsung terhadap transisi Indonesia menuju era “ekonomi rendah karbon” (low carbon economy) dengan menyediakan 10 kendaraan listrik yang terdiri atas 8 unit SUV Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dan 2 unit kendaraan listrik murni i-MiEV serta 4 unit pengisian daya (charging units) kepada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan berbagai organisasi lainnya termasuk Universitas/Perguruan Tinggi Nasional dan lembaga penelitian.
“Nota kesepahaman ini merupakan bentuk kepercayaan Pemerintah Indonesia kepada teknologi listrik Mitsubishi Motors. Pengumuman ini sekaligus menunjukan pentingnya Indonesia bagi Mitsubishi Motors dalam rencana pertumbuhan di masa depan. Kami senang dapat berperan dalam membantu mengurangi emisi di Indonesia dan mendukung transisi ke era ekonomi rendah karbon,” ungkap Osamu Masuko, Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation melalui siaran persnya.