Home / Berita Terbaru

Selektif Asupan Gizi Agar Tetap Fokus Saat Berkendara Selama PuasaSelektif Asupan Gizi Agar Tetap Fokus Saat Berkendara Selama Puasa

Selektif Asupan Gizi Agar Tetap Fokus Saat Berkendara Selama PuasaSelektif Asupan Gizi Agar Tetap Fokus Saat Berkendara Selama Puasa -->

10 Juni 2017 | Penulis : Adira Finance

JAKARTA – Selama menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh agar tetap fokus dalam beraktivitas, tidak terkecuali mengemudi. Asupan gizi pada tubuh menjadi hal yang penting diperhatikan untuk tetap bugar selama puasa.

Memilih asupan gizi untuk tubuh perlu perhatian khusus, karena tidak semua makanan atau minuman yang dikonsumsi memiliki pengaruh baik pada tubuh saat menjalani puasa..

Saat kami berkonsultasi dengan ahli gizi dr. Marya Warascesaria Haryono, M.Gizi, Sp.GK, untuk menjaga asupan gizi dan kebugaran tubuh selama berpuasa ternyata tidak sulit untuk dilakukan, khususnya dengan melihat apa saja yang perlu dikonsumsi.

Berikut tips menjaga kebugaran dan asupan gizi selama puasa, dari dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk ini:

Cukup Minum Air

Air putih atau air mineral sangat penting selama berpuasa, tujuan utamanya untuk menjaga tubuh tidak kekurangan cairan. Pasokan cairan tubuh selain dari air putih, menurut Marya juga bisa didapat dari buah-buahan.

Kekurangan cairan pada tubuh bisa berakibat cepat lelah/ngantuk, pencernaan terganggu (susah buang air), tenggorokan kering, otak sulit berkonsentrasi, bahkan sampai berhalusinasi.

Saat sahur juga disarankan untuk tidak minum teh atau kopi, karena efek diuretik yang dimiliki teh/kopi. Efek yang dimaksud adalah memicu tubuh lebih cepat mengeluarkan cairan dan cepat membuat haus.

Tepat Konsumsi Karbohidrat

Mengonsumsi karbohidrat harus tepat selama berpuasa, apalagi karena ada dua jenis karbohidrat yakni karbohidrat kompleks dan kabrohidrat simple. Kategori karbohidrat kompleks yang disarankan untuk dikonsumsi, seperti nasi merah, jagung, kentang, oatmeal dan kedelai.

“Dengan konsumsi karbo kompleks dan serat yang cukup akan membantu mengontrol penyerapan zat gizi secara perlahan sehingga tidak cepat lapar. Karbo simple akan cepat diserap dan digunakan oleh tubuh,” kata Marya.

“Efek awal cepat kenyang dan gula darah naik dengn cepat tp cepat pula menurunkan gula darah sehingga orang yang bersangkutan mudah cepat lapar.”

Karbohidrat simple yang disarankan untuk dikurangi seperti gula pasir, gula merah, minuman manis, kue-kue dan es krim.

Kurangi Makan Gorengan

Gorengan mungkin menjadi sajian yang favorit dan sulit ditolak saat berbuka puasa, tapi nyatanya mengonsumsi gorengan justru disarankan untuk dikurangi. Kandungan lemak jenuh pada minyak gorengan bisa mengakibatkan asam lambung naik.

Lemak tersebut juga membuat sulit dicerna oleh tubuh, yang akhirnya memaksa saluran pencernaan bekerja lebih keras dan dapat menghambat proses pencernaan zat gizi lain. Kurangi konsumsi gorengan juga disarankan saat di luar masa berpuasa.

Perbanyak Protein

Protein berperan mengendalikan pertumbuhan dan pembangunan kekuatan pada tubuh, karenanya menjaga protein untuk berpuasa penting saat sahur.

Sumber protein untuk sahur bisa didapat dari ikan, ayam, putih telur, tahu dan tempe, serta serat dari buah dan sayur. Susu segar juga bisa menjadi sumber protein yang dapat meningkatkan pasokan cairan pada tubuh.

Tetap Berolahraga

Berpuasa bukan berarti menghindari berolahraga, karena berolahraga juga dapat membantu tubuh tetap bugar. Oleh Marya, olahraga selama berpuasa disarankan saat menjelang waktu berbuka.

Olahraga ringan yang dapat dilakukan selama berpuasa antara lain seperti jogging dan bersepeda.

Bagikan Artikel

Artikel Terbaru

Dapatkan informasi terbaru tentang Adira Finance
Subscribe Sekarang


Kantor Pusat Adira Finance

Gedung Millenium Centennial Center Lt. 53-61
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Karet Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta 12920

Call Center : 1500511
Email : customercare@adira.co.id
Cari Lokasi Cabang
  • Copyright @ Adira Finance Berizin dan Diawasi oleh OTORITAS JASA KEUANGAN