Test Drive Tata Prima LX 2528.K di OffroadTest Drive Tata Prima LX 2528.K di Offroad

Test Drive Tata Prima LX 2528.K di OffroadTest Drive Tata Prima LX 2528.K di Offroad --> BOGOR – Tata Motors tidak asing lagi dikenal sebagai pabrikan otomotif dengan jajaran produk tangguhnya, termasuk saat hanya aktif di segmen kendaraan komersial di Indonesia. Pembuktian pun dilakukan oleh PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) dengan mengajak media mencoba langsung produk terbarunya.

Adalah Tata Prima LX 2528.K, truk heavy duty yang belum lama ini diluncurkan di GIIAS 2017. Melalui truk ini, Tata Motors ingin mengincar segmen pasar di sektor pertambangan dan pengembangan infrastruktur.

Karenanya, Tata Motors menyediakan Prima LX 2528.K dengan performa dan ketangguhan yang sanggup menghadapi medan tak menentu. Hal itulah yang ingin mereka buktikan dengan mengajak kami, melalui rangkaian test drive singkat berlokasi di Desa Pelangi, Sentul Selatan, Bogor, Jawa Barat.

Lintasan tanah dengan ragam kontur menanti kami di teriknya siang bolong, Kamis (14/9). Tentu menguji kemampuan truk berukuran besar menjadi salah satu langka yang kami bisa rasakan, terlebih dengan melahap trek offroad.

Truk berpenggerak 6×4 dengan panjang hampir 8 meter, tinggi 3,1 meter dan bobot kosong 8,9 ton ini ternyata tidak sesulit yang dibayangkan untuk dikemudikan, oleh kami yang sangat minim pengalaman mengemudikan truk, meski dimensinya cukup intimidatif.

Dump truck memiliki transmisi manual 9-speed, namun selama tes kami hanya menggunakan gigi 1 dan 2, juga gigi mundur. Proses memindahkan transmisi dari netral ke gigi 1 tidaklah sulit, tidak jauh berbeda dengan di mobil biasa. Setelah mengatur putaran mesin dengan pedal gas, melepas kopling, melajulah Prima LX 2528.K dengan perlahan.

Rintangan pertama yang kami hadapi adalah jalan menurun cukup curam, dilanjutkan dengan tikungan cukup sempit ke kiri. Dengan posisi transmisi di gigi 1, engine brake langsung menahan laju truk agar tidak meluncur lepas di turunan.

Ringannya setir diputar dan radius putar yang ringkas membuat kami mampu lebih yakin melalui tikungan patah saat kondisi jalan menurun. Hanya perlu ancang-ancang yang pas dan memperhatikan setiap spion untuk memastikan bagian belakang truk melintas dengan tepat.

Torsi mesin diesel common-rail 6.700cc dengan torsi 975 Nm cukup jinak dan tidak perlu usaha lebih untuk mengajak 2528.K melahap tanjakan meski masih dalam mode penggerak 6×2. Namun saat akan berpindah ke gigi 2, proses yang cepat diperlukan mengingat cepatnya putaran mesin turun saat pedal gas dilepas.

Bagian paling menantang dari trek buatan dengan panjang kurang dari 2 kilometer itu adalah undakan beruntun yang menuntut momentum laju saat menanjak. Sebelum melaluinya, instruktur yang duduk di samping kami meminta berhenti, untuk berpindah ke mode penggerak 6×4.

Dengan keempat roda di belakang aktif, traksi pun lebih mengigit untuk menanjak di atas lintasan tanah yang terbilang licin. Undakan satu persatu behasil dengan mudah kami lalui, dengan menjaga putaran mesin agar tidak mogok di puncak undakan.

Dari dalam kabin, pergerakan chassis saat melintas undakan juga terasa nyaman berkat suspensi Tandem Bogie yang memberi fleksibilitas untuk keempat roda belakang. Sehingga ayunan di kontur tidak rata lebih halus dan tidak membuat salah satu roda menggantung.

Manuver mundur untuk parkir bukan perkara sulit meski unit tes telah terpasang bak muatan, terlebih berkat ringannya setir diputar. Visibilitas ke arah belakang dapat diakses dengan baik oleh dua spion di kiri dan satu di kanan.

Kemudahan mengemudikan Prima LX 2528.K tentunya akan membantu para pengemudi di area tambang atau proyek infrastruktur untuk melakukan pekerjaannya lebih nyaman dan produktif.

Bagi para pengusaha atau kontraktor, truk dari Tata Motors ini bisa diperoleh dengan harga off the road Rp 802,38 juta hanya untuk cabin chassis. Sementara truk dengan karoseri lengkap ditawarkan dengan harga on the road Rp 992,5 juta.