Home / Berita Terbaru

Tips Menghitung Biaya Renovasi Rumah, Biar Gak Bengkak

01 Desember 2020 | Penulis : Adira Finance

Membincang rumah memang tidak ada habisnya. Selalu ada saja rencana pengembangan yang dilakukan agar penghuninya bisa makin nyaman. Sahabat yang saat ini sedang menghitung biaya renovasi rumah, jangan buru-buru melakukannya ya. Pikirlah baik-baik dan gali informasi sebanyak-banyaknya, agar keuangan Sahabat tidak jebol. Jika ada istilah home sweet home, mungkin itu benar adanya. Rumah memang mampu memberikan kenyamanan yang tidak bisa didapatkan dari tempat lain. Berada dirumah, Sahabat bisa menjadi diri sendiri tanpa harus berpura-pura. Mau senang, bisa diekspresikan sebebas mungkin dirumah. Ketika sedih, rumah juga seakan menjadi tempat paling aman untuk menghindari diri dari hiruk pikuk. Oleh karena itu, tak heran jika setiap hari ada saja orang yang melakukan renovasi rumah. Toko bahan bangunan pun seakan tidak pernah sepi dari pembeli. Untuk menambah satu bangunan seluas 3 x 3 meter saja, Sahabat harus merogoh kocek Rp 10 jutaan. Sementara, Sahabat juga harus tetap memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dana untuk merenovasi rumah bisa jadi merupakan dana tabungan yang sudah dikumpulkan selama berbulan atau mungkin bertahun. Jadi sayang sekali, jika akhirnya renovasi rumah yang sudah kamu lakukan meleset dari harapan. Bisa dari bentuk bangunannya, model ruangan, layout, tingkat pencahayaan dan banyak lagi faktor lainnya yang bisa membuat Sahabat kecewa jika perencanaan yang dilakukan kurang matang. Oleh karena itu, Sahabat sebelum memutuskan untuk merenovasi rumah, harus sudah paham betul apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan yang harus dihadapi. Nah berikut merupakan tips menghitung biaya renovasi rumah dengan tepat. Agar biaya yang disiapkan tidak kedodoran saat melakukannya. 1. Minta Hitung Semua Biaya dengan Detail Sebelum mulai melakukan renovasi rumah, Sahabat sebelumnya sudah harus mendapatkan tukang atau orang yang akan mengerjakan renovasinya nanti. Minta tolong untuk sekalian dihitung berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan mimpi Sahabat. Hitung serinci mungkin, mulai dari berapa banyak bahan bangunan yang dibutuhkan. Berapa harga per meter perseginya. Mulai dari semen, pasir, batu, batu bata, peralatan pendukung dan juga tenaga. Untuk menghemat tenaga dan waktu, Sahabat bisa menggunakan jasa tukang secara borongan. Jadi semua belanja bahan bangunan dan ongkos tukang sudah termasuk dalam jasa borongan tersebut. Umumnya yang sudah bisa menawarkan jasa seperti ini adalah kontraktor, tetapi ada banyak juga tukang yang sudah professional yang bisa melakukannya. Selain itu, Sahabat juga bisa menggunakan jasa perbaikan rumah secara online. Caranya mudah, tinggal cari di sistem pencarian otomatis. Urusan harga bisa dibicarakan belakangan. Dengan menggunakan jasa borongan juga, Sahabat bisa mendapatkan garansi atas pekerjaan yang dilakukan. Jadi misalnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, Sahabat bisa komplain dan meminta untuk dibuatkan yang sesuai. Jangan lupa untuk membuat perjanjian kerja secara tertulis antara Sahabat dengan pemborong. Jadi begitu ada masalah, Sahabat tinggal mengacu pada perjanjian tersebut. Hanya memang, dengan menggunakan jasa borongan, biaya yang harus dikeluarkan menjadi sedikit lebih mahal ketimbang Sahabat menggunakan jasa tukang secara harian. Tetapi sebanding dengan apa yang didapat nanti kok. Sahabat hanya tinggal duduk manis menunggu pekerjaan selesai. 2. PIkirkan untuk 5 hingga 10 tahun kedepan Saat sedang menghitung biaya renovasi rumah, usahakan ide renovasi bisa tahan hingga 5 sampai 10 tahun ke depan. Hal itu bertujuan agar Sahabat tidak mudah bosan dan ruangan yang diperbaiki bisa terus dipakai tanpa jeda. Jangan tergiur untuk konsep perbaikan yang terlihat bagus tetapi tidak sesuai dengan ukuran rumah atau kegunaannya. Sahabat harus bisa memilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Karena jika mengikuti apa yang dimau, bisa dijamin, kantong Sahabat bakal dirogoh cukup dalam untuk membiayai perbaikan rumah. Jika Sahabat belum memiliki anak, pikirkan 5 tahun mendatang kalau Sahabat sudah memiliki anak. Butuh ruangan yang seperti apa. Lalu konsep ruangannya akan seperti apa, itu juga perlu dipikirkan. Hal itu perlu, mengingat biaya untuk melakukan perbaikan rumah tidaklah murah. Jadi Sahabat tidak perlu repot untuk kembali melakukan renovasi ketika jumlah anggota keluarga bertambah, ada jika ada kebutuhan mendadak yang membutuhkan ruangan ekstra. 3. Gunakan bahan yang bagus Menghitung biaya renovasi rumah jangan ragu untuk menggunakan bahan bangunan yang berkualitas tinggi. Meskipun harganya agak sedikit lebih mahal dari bahan bangunan pada umumnya, tetapi Sahabat bisa mendapatkan waktu pakai yang jauh lebih lama. Selain itu, dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi, rumah Sahabat juga bisa menjadi semakin cantik. Jika ternyata uang kas yang dimiliki tidak mencukupi, Sahabat bisa kok mengajukan pinjaman multiguna Maxi dari Adira Finance. Sesuai namanya yang multiguna, Sahabat bisa menggunakan dana tersebut untuk berbagai kebutuhan yang mendadak dan mendesak. Jangan sampai karena mau irit di depan, Sahabat malah harus menanggung biaya yang lebih besar di kemudian hari. Dengan pemilihan bahan bangunan yang berkualitas juga, bisa membuat rumah Sahabat menjadi lebih sehat dan kokoh. 4. Tambahkan variabel inflasi Material bangunan sangat rentan terkena terpaan inflasi dan nilai tukar rupiah. Maklum, mayoritas bahan bangunan menggunakan banyak komponen impor. Agar Sahabat bisa cermat menghitung biaya renovasi rumah, masukkan juga besaran inflasi tahunan yang berada di angka 6% per tahun. Selain itu, tambahkan juga kemungkinan adanya kenaikan harga karena kurs rupiah yang melemah terhadap dolar AS. Dengan begitu, sahabat bisa mempersiapkan dana untuk renovasi rumah lebih matang. Jangan sampai, terlihatnya bengkak, padahal memang Sahabat tidak memperhitungkan kenaikan harga material setiap tahunnya. Apalagi untuk material seperti besi dan juga peralatan rumah tangga yang didatangkan secara impor, harga jualnya sangat ditentukan oleh pergerakan nilai kurs mata uang asing. Paling tidak, jika berdasarkan riset harga material berada di kisaran Rp10 juta, jika Sahabat akan melakukan renovasi rumah di tahun berikutnya, naikkan harganya sebanyak 6%. Perhitungan seperti ini akan sangat membantu Sahabat dalam membuat perencanaan keuangan. Sehingga dana tabungan bisa tetap aman tanpa harus keluar sedikitpun. Apalagi saat pandemi seperti sekarang, kalau bisa, siapkan dana renovasi rumah lebih dari perkiraan. Sehingga risiko mangkrak bisa dihindari, pun ternyata materialnya tidak mengalami kenaikan harga, Sahabat bisa mengalokasikannya untuk membuat taman sederhana di bagian depan maupun belakang untuk mempercantik rumah ataupun mengupgrade material lain yang tidak terlalu besar komponen biayanya, seperti cat dan pasir.

Bagikan Artikel

Artikel Terbaru

Dapatkan informasi terbaru tentang Adira Finance
Subscribe Sekarang


Kantor Pusat Adira Finance

Gedung Millenium Centennial Center Lt. 53-61
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Karet Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta 12920

Call Center : 1500511
Email : customercare@adira.co.id
Cari Lokasi Cabang
  • Copyright @ Adira Finance Berizin dan Diawasi oleh OTORITAS JASA KEUANGAN