Yamaha Indonesia Pindah Haluan, dari MotoGP ke WSBK?Yamaha Indonesia Pindah Haluan, dari MotoGP ke WSBK?

Yamaha Indonesia Pindah Haluan, dari MotoGP ke WSBK?Yamaha Indonesia Pindah Haluan, dari MotoGP ke WSBK? --> JAKARTA – Tak bisa dipungkiri PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai pencetus mimpi pebalap Indonesia untuk bisa bertarung di ajang balapan kelas Dunia.

Sejak tahun 2005 Yamaha Indonesia pernah mengantarkan Doni Tata Pradita sebagai pebalap wild card di World GP125, kemudian pebalap asal Yogyakarta ini diberi kesempatan oleh PT YIMM untuk mengikuti semua seri kejuaraan di kelas World GP250, dengan menggunakan nama tim Yamaha Indonesia Pertamina Racing Team pada tahun 2008.

Seiringnya waktu, belum ada lagi pebalap Indonesia yang bisa tampil di ajang Dunia yang dikirim oleh pihak Yamaha Indonesia. Selama ini, pebalap Indonesia binaan Yamaha Indonesia, hanya bertarung di level Asia dan mengikuti latihan di VR46 Academy.

Bahkan sepertinya Yamaha Indonesia juga terlihat kesulitan, untuk mengirimkan pebalap Indonesia baik di kancah MotoGP (MotoGP, Moto2, Moto3) atau bahkan kompetisi untuk jenjang menuju MotoGP seperti CEV Internasional Championship.

Bak ingin naik ke lantai atas tanpa tangga, motor yang digunakan untuk balap di kancah MotoGP, terutama di kelas Moto3, Moto2 dan jenjang kejuaraan menuju MotoGP, Yamaha tidak mengembangkan motornya.

Nah dengan munculnya kelas baru di World Superbike yaitu World Super Sport 300, menjadi angin segar bagi pebalap Indonesia yang bertaung di Yamaha Indonesia untuk bisa merasakan kejuaraan dunia. Hal itu dibuktikan dengan Galang Hendra yang diberi kesempatan menjadi pebalap wild card di seri ke 10 di Portimao, Portugal.

Kebetulan motor yang dipakai oleh pebalap Yamaha (termasuk Galang Hendra) di WSSP 300, menggunakan Yamaha R3 yang desainnya cukup familiar bagi masyarakat Indonesia. Karena hampir sama dengan Yamaha R25, dan meskipun tidak dipasarkan di Indonesia Yamaha R3 tersebut diproduksi di Indonesia.

Sehingga dari pandangan Muhammad Abidin, General Manager After Sales & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang mengungkapkan kepada Dapurpacu.com, jika pihaknya yakin publik Indonesia bisa lebih mengenal lagi produk lokalnya mendunia di WSBK melalui kelas WSSP300.

Di samping itu, Yamaha Indonesia mengklaim bahwa mencari penjejangan yang lebih masuk akal dari segi budget dan image. Juga bisa direalisasikan bukan pabrikan, tapi tim satelit atau bahkan privateer bisa mengikuti ajang balapan tersebut. “Kami membuat ‘Yamaha Way’, yang akan diikuti oleh banyak orang,” beber Abidin.

Artinya bisa jadi bahwa rencana ke depannya, pihak Yamaha Indonesia melakukan hal seperti yang dilakukan di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC), di mana Yamaha Indonesia bukan hanya mendukung lewat tim pabrikan saja, tapi juga mendukung tim satelit untuk bertarung di ajang balapan paling bergengsi se Asia Pasifik.

Lalu akankah langkah awal Yamaha Indonesia ‘mengutus’ Galang Hendra di WSSP 300, akan mengubah haluannya agar pencapaian pebalap binaannya bertarung di kancah dunia tidak lagi di panggung MotoGP, seperti yang pernah diwacanakan, tapi World Superbike (khususnya dari WSSP 300)? Walaupun jika dilihat kondisinya, MotoGP lebih populer di Indonesia jika dibandingkan dengan WSBK.

“Kami akan membuka jalan, dengan menciptakan balapan yang terjangkau tapi kompetitif dan edukatif, juga mencari cara baru untuk mengirimkan pebalap Indonesia ke jenjang balapan kelas dunia dengan cara yang realistis. Kami juga akan melihat mana yang efektif dan efisien untuk pebalap Indonesia, jika ternyata ada kompetisi dengan bentuk kerja sama lebih efektif dan efisien, maka itu yang akan kami pilih,” pungkas pria ramah ini.