Home / Berita Terbaru

Adira Finance Raih Kenaikan Laba Bersih Sebesar 32% di Tahun 2022

13 Februari 2023 | Penulis : Adira Finance

For English Version Click Here

10 Februari 2023 - Pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan di tahun 2022 sebagai dampak dari lonjakan inflasi yang cukup tinggi disertai eskalasi geopolitik yang masih berlanjut mengakibatkan meningkatnya harga pangan dan bahan bakar minyak dunia. Dalam merespon kenaikan inflasi tersebut, Bank Sentral di berbagai negara terus mengambil langkah pengetatan kebijakan moneter agresif. Pada 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 425bps menjadi kisaran 4,25%-4,50% dan memberikan tekanan pada pasar keuangan global serta nilai tukar terutama di negara berkembang. Worldbank memperkirakan perekonomian global akan tumbuh sekitar 2,9% di 2022, lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 5,9%.

Di tengah perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia terus menunjukkan tren yang cukup baik tercermin dari pertumbuhan PDB di tahun 2022 yang tumbuh menjadi 5,3% y/y. Hal ini didukung meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, daya beli yang tetap terjaga dan kinerja ekspor yang kuat. Kementerian Keuangan memproyeksikan prospek pertumbuhan ekonomi domestik akan tetap tumbuh di atas 5% pada 2023. Namun demikian, potensi risiko tekanan ekonomi global, serta kenaikan suku bunga di negara maju masih perlu diperhatikan.
Di sisi lain sebagai respon dalam menghadapi tantangan dari luar, Bank Indonesia menaikkan suku bunga BI7DRR sebanyak 5 kali menjadi 5,50% sepanjang tahun 2022. Selain itu, Pemerintah juga melakukan kenaikan harga bahan bakar minyak untuk memperbaiki defisit anggaran fiskal.

Sepanjang tahun 2022 penjualan industri mobil baru ritel tercatat tumbuh sebesar 17% menjadi 1,0 juta unit. Pertumbuhan tersebut didorong perpanjangan masa berlakunya insentif pajak PPnBM dan membaiknya iklim bisnis.  Sementara itu, penjualan sepeda motor baru ritel tercatat mencapai 5,3 juta unit atau hanya tumbuh sebesar 4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut relatif kecil dibandingkan pertumbuhan penjualan mobil, terutama karena terkendalanya proses produksi akibat kelangkaan chip semikonduktor dan berbagai suku cadang otomotif lainnya di pertengahan tahun 2022, meskipun daya beli masyarakat sudah membaik. Namun demikian, mengingat prospek pertumbuhan ekonomi cukup baik, dan produksi kendaraan berangsur pulih, pertumbuhan industri otomotif diharapkan akan berlanjut di tahun 2023.

“Membaiknya pertumbuhan penjualan industri otomotif berdampak positif pada kinerja Adira Finance di 2022. Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 22% y/y menjadi Rp31,7 triliun terutama didorong dari pertumbuhan segmen pembiayaan mobil. Di samping itu, Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan piutang yang dikelola sebesar 10% menjadi sebesar Rp44,6 triliun, setelah sempat mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir karena dampak pandemi Covid-19.” Kata I Dewa Made Susila, Presiden Direktur.

Pembiayaan syariah sebesar Rp9,6 triliun atau berkontribusi 21% dari total piutang yang dikelola pada tahun 2022, meningkat dari tahun 2021 sebesar 18%. Disamping itu, pembiayaan baru di segmen syariah dibukukan meningkat 20% menjadi Rp6,6 triliun di tahun 2022. Pertumbuhan ini sejalan dengan langkah strategis yang dilakukan Perusahaan dengan terus memberikan penyaluran pembiayaan produk syariah secara agresif serta peningkatan jaringan usaha syariah.

Terkait jaringan usaha, per 31 Desember 2022 Adira Finance telah mengoperasikan 459 jaringan usaha di seluruh Indonesia dengan didukung sekitar 17 ribu karyawan, untuk melayani sekitar 1,7 juta konsumen.
    
Untuk mendukung pembiayaan produk ramah lingkungan dan untuk menerapkan keuangan keberlanjutan, Adira Finance telah mulai menyalurkan  pembiayaan kendaraan listrik, yang nilainya meningkat siginifikan di kuartal IV-2022 dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didukung dengan meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep “green living”, penambahan infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik oleh Pemerintah, serta munculnya beberapa produsen kendaraan listrik.

Dari sisi keuangan, Adira Finance membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 32% y/y menjadi sebesar Rp1,6 triliun terutama disebabkan penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit di sepanjang tahun 2022. Beban bunga tercatat turun sebesar 34% menjadi Rp729 miliar dampak adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya pendanaan. Disamping itu, sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi dan bisnis, biaya kredit tercatat menurun sebesar 35% y/y menjadi Rp907 miliar. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 8,6% dan 17,4% di tahun 2022.

Per posisi Desember 2022, kualitas aset Perusahaan menunjukkan perbaikan yang ditandai rendahnya gross NPL konsolidasi yang dikelola dilevel 1,7%, dari sebelumnya sebesar 2,3% pada tahun 2021. Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen serta aktivitas penagihan yang intensif.

Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. Per posisi Desember 2022, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada Desember 2022 tercatat turun 4% menjadi Rp 10,5 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, & sukuk masing-masing memberikan kontribusi 48%:52%. Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,0 kali di tahun 2022 dari sebelumnya 1,2 kali di 2021, yang didukung dari pertumbuhan jumlah ekuitas dari meningkatnya saldo laba.

“Pada awal tahun 2023, Adira Finance berhasil mempertahankan peringkat tertinggi domestik dengan penilaian idAAA/Stable dari Lembaga pemeringkat dalam negeri Pefindo. Disamping itu, Adira Finance juga mempertahankan peringkat internasional oleh Lembaga Pemeringkat Moody’s dengan peringkat Baa1/stable, dan peringkat BBB dari Lembaga Pemeringkat internasional Fitch Rating. Kami berharap peringkat ini dapat mempermudah Perusahaan untuk memperoleh akses pendanaan yang lebih kompetitif dan optimal dari dalam negeri maupun luar negeri.” Kata I Dewa Made Susila, Presiden Direktur.

Adira Finance telah sukses berpartisipasi dalam acara IIMS 2022 sebagai Official Multifinance Partner bersama MUFG dan Danamon (Official Bank Partner) untuk mendukung ekosistem otomotif Indonesia. Untuk terus memperkuat kolaborasi antar grup (Bank Danamon dan MUFG) di 2023. Adira Finance akan berpartisipasi dalam acara IIMS 2023 sebagai Official Multifinance Partner dengan MUFG dan Danamon dan kedepannya akan melanjutkan kerjasama ini. Adira Finance berkomitmen untuk memberikan solusi pembiayaan otomotif, baik mobil maupun motor, secara komprehensif sesuai kebutuhan pelanggan melalui berbagai program menarik seperti bunga yang kompetitif dan Adira Finance Goes To Moto GP 2023. 

Perusahaan juga ikut berpartisipasi di beberapa penyelenggaraan pameran besar Jakarta seperti Jakarta Fair Kemayoran 2022 dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Disamping itu, Adira Finance menyelenggarakan Adira SOBAT Expo yang merupakan pameran pembiayaan multi produk Adira Finance di lebih dari 20 titik yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2022.

Selain itu, untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, secara berkelanjutan pada tahun 2022 Adira Finance bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) telah menggelar Festival Kreatif Lokal (FKL) yang diselenggarakan di 5 Desa Wisata. Melalui kegiatan ini diharapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat lebih maju terutama segmen UMKM. 

Adira Finance terus mendukung program pemerintah terkait sosialisasi transportasi ramah lingkungan bagi masyarakat melalui program pembiayaan kendaraan listrik. Selain itu, Adira Finance juga menyelenggarakan aktivitas bersama Sahabat komunitas dan pelanggan, serta memfasilitasi kebutuhan pembiayaan bagi komunitas-komunitas otomotif, mobil dan motor, seperti pembiayaan untuk aksesoris otomotif dan lainnya, serta dana multiguna melalui campaign #diModalin.

Global economic growth experienced a slowdown in 2022 as a result of a high inflation and continuing geopolitical escalation which caused increase in world food and fuel oil prices. In response to the high inflation, Central Banks in various countries have continued to take steps to tighten aggressive monetary policy. In 2022, the Fed has raised interest rates by 425bps to 4.25%-4.50% and put pressure on global financial markets and exchange rates, especially in developing countries. Worldbank expects the global economy will grow around 2.9% in 2022, lower than 2021's 5.9%.

Amid a global economic slowdown, Indonesian economy has continued to show a relatively good trend reflected in a 5,3% GDP growth in 2022. This was supported by the increased economic activities, sustained level of purchasing power, and strong export performance. The Ministry of Finance has projected that the prospects for domestic economic growth will still be above 5% in 2023. However, the potential risks of global economic pressures and rising interest rates in developed countries still need to be observed.

On the other hand, in responding to external challenges, Bank Indonesia had raised the BI7DRR interest rate 5 times to 5.50% throughout 2022. In addition, The Government also raised fuel price to improve the fiscal budget deficit.

Throughout 2022 sales of the retail new car industry grew by 17% to 1.0 million units. The growth was driven by the extended period of sales tax on luxury goods (PPnBM) tax incentives and improved business climate. Meanwhile, retail new motorcycle sales were recorded at 5.3 million units or rose only  by 4% compared to the previous year. This growth is relatively low compared to the growth in car sales, mainly due to the production process constraints  caused by the shortage of semiconductor chips and  other automotive parts in mid-2022, despite the improvement of purchasing power. However, considering the favorable prospects of economic growth and the gradual recovery of the vehicle production, the growth of the automotive industry is expected to continue in 2023.

“The automotive industry’s sales growth had a favorable impact on Adira Finance's performance in 2022. The Company’s new financing increased by 22% y/y to Rp31.7 trillion, mainly driven by the car financing segment. Consequently, Adira Finance’s managed receivables grew 10% to Rp 44.6 trillion after experiencing a decline in the previous two years due to the impact of the Covid-19 pandemic.” Said I Dewa Made Susila, President Director.

Sharia financing amounted to Rp9.6 trillion or contributed 21% of total managed receivables in 2022, increased from 18% in 2021. Furthermore, Sharia’s new financing posted a 20% growth reaching Rp6.6 trillion in 2022. This growth is in line with the strategic steps taken by the Company by continuing to provide sharia financing aggressively and increasing sharia business networks.

In terms of business network, as of 31 December 2022, Adira Finance has operated 459 business networks throughout Indonesia supported with around 17 thousand employees, to serve approximately 1.7 million consumers. 

In supporting environmentally friendly financing products and to implement sustainable financing, Adira Finance has already started to penetrate the electric vehicle financing segment which grew substantially in 4th quarter 2022 compared to the 3rd quarter in 2022. This significant growth was supported by the increasing public understanding of the importance of the concept of "green living", electric vehicle battery charging infrastructure by the Government, as well as the emergence of several electric vehicle manufacturers.

Financially, Adira Finance recorded a net profit growth of 32% to Rp1.6 trillion mainly due to the decrease in interest expense and cost of credit throughout 2022. Interest expense declined by 34% to Rp729 billion attributable to a decrease in total borrowing and cost of fund. In addition, in line with improvement in the economic and business environment, cost of credit decreased by 35% to Rp907 billion. Consequently, the Company's Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) increased to 8.6% and 17.4%, respectively, in 2022.

As of December 2022, the Company had improved its asset quality as shown by lower consolidated gross NPL ratio at the level of 1.7%, from 2.3% in 2021. This decline was mainly attributable by the gradual recovery of economic activity, which affected consumer payment capacity, as well as intensifying collection activities.

In terms of securing its funding needs, the Company has continued to diversify its funding sources through continuous support of joint financing with its parent company, Bank Danamon and obtaining external borrowings including bank loans and bonds. As of December 2022, joint financing represented 47% of managed receivables. Meanwhile, the Company's total borrowings in December 2022 decreased by 4% to Rp 10.5 trillion, consisting of bank loans (onshore & offshore) and bonds & sukuk, each contributing 48%: 52%. As a result, the gearing ratio fell to 1.0 times in 2022 from 1.2 times in 2021, supported by growing equity from retained earnings.

"In early 2023, Adira Finance has managed to maintain the highest domestic rating with a idAAA/Stable rating from the national rating agency Pefindo. Furthermore, Adira Finance also has maintained international rating by Moody’s with a Baa1/stable rating and a BBB rating from Fitch Ratings. We hope the ratings would provide the Company with better access to secure competitive and optimal funding from domestic and overseas markets." Said I Dewa Made Susila, President Director.

Adira Finance has successfully participated in the IIMS 2022 event as an Official Multifinance Partner with MUFG and Danamon (as Official Bank Partner) to support the Indonesian automotive ecosystem. To continue strengthening the collaboration within the Group (Bank Danamon and MUFG) in 2023, Adira Finance will participate in the upcoming IIMS 2023 event as an Official Multifinance Partner with MUFG and Danamon. Adira Finance is committed to providing comprehensive automotive financing solutions, both car and motorcycle, according to the needs of customers through various attractive programs such competitive rates and Adira Finance Goes To Moto GP 2023.

In addition, The Company also participated in several major events Jakarta such as Jakarta Fair Kemayoran 2022 and Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Moreover, Adira Finance held the Adira SOBAT Expo, which was a multi-product financing  exhibition of Adira Finance at more than 20 points spread throughout Indonesia in 2022.

Furthermore, to support the development of the tourism and creative economy sectors, sustainably Adira Finance together with the Ministry of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia held a Local Creative Festival (FKL) in 5 Tourism Villages in 2022. Through these events, we expected the tourism and the creative economy sectors can further advanced, especially the SME segment. 

Adira Finance has continued to support the government programs related to the awareness of environmentally friendly transportation for the community through the introduction of electric vehicle financing program. In addition, Adira Finance also organized activities with “Sahabat komunitas” (Friends of the community) and customers, as well as facilitated financing needs for automotive, car and motorcycle communities, such as financing for automotive accessories and others, as well as multipurpose loan through the #diModalin campaign.

 

Bagikan Artikel

Berita Terbaru

Dapatkan informasi terbaru tentang Adira Finance
Subscribe Sekarang


Kantor Pusat Adira Finance

Gedung Millenium Centennial Center Lt. 53-61
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25
Karet Setiabudi
Jakarta Selatan
DKI Jakarta 12920

Call Center : 1500511
Email : customercare@adira.co.id
Cari Lokasi Cabang
  • Copyright @ Adira Finance Berizin dan Diawasi oleh OTORITAS JASA KEUANGAN