Harga Mobil Pedesaan Lebih Murah dari LCGC, Rp 60-80 JutaHarga Mobil Pedesaan Lebih Murah dari LCGC, Rp 60-80 Juta

Harga Mobil Pedesaan Lebih Murah dari LCGC, Rp 60-80 JutaHarga Mobil Pedesaan Lebih Murah dari LCGC, Rp 60-80 Juta --> JAKARTA – Sampai saat ini, Kementerian Perindustrian bersama kementerian lain dan lembaga terkait telah memiliki dua prototipe mobil pedesaaan yang siap masuk ke jalur produksi, yakni Generasi 2A dan generasi 2B.

Setelah seluruh tahapan dalam upaya percepatan pengembangan kendaraan pedesaan rampung, dan mobil pedesaan siap dipasarkan, maka harga yang bakal dipatok berada pada kisaran Rp 60 sampai Rp 80 juta.

“Kami upayakan harganya bisa diterima pasar yakni di kisaran Rp 60-80 juta, ni lebih murah dari harga Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2). Kami telah melakukan survei, rentang harga tersebut yang banyak dipilih masyarakat,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, saat acara Temu Bisnis IKM Alat Angkut, di Jakarta, Rabu (6/12).

Dari survei yang dilakukan pemerintah November lalu, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sebanyak 67,10 persen masyarakat setempat juga memiliki ketertarikan dengan kendaraan pedesaan untuk mendukung kegiatan sehari-hari khususnya di sektor perkebunan.

Dengan begitu, Gati berharap, pengembangan kendaraan pedesaan dapat membawa efek yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, berdampak positif bagi perkembangan industri otomotif dalam negeri, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi kendaraan, serta pembangunan IKM sektor industri otomotif dan alat mesin pertanian.

“Lebih dari 400 IKM sektor komponen otomotif yang tersebar di sejumlah sentra industri di Indonesia, antara lain Tegal, Klaten, Purbalingga, Sidoarjo, Pati, Pasuruan, Sukabumi, Bandung, dan Jabodetabek. Termasuk yang tergabung di PIKKO, Askarindo dan lainnya,” ungkapnya.

Dengan adanya program kendaraan pedesaan ini, semakin banyak IKM komponen otomotif berkontribusi di dalam mendukung rantai pasok industri otomotif nasional.