Pemilik Mobil Listrik di Dubai bak Raja, Indonesia Patut MeniruPemilik Mobil Listrik di Dubai bak Raja, Indonesia Patut Meniru

Pemilik Mobil Listrik di Dubai bak Raja, Indonesia Patut MeniruPemilik Mobil Listrik di Dubai bak Raja, Indonesia Patut Meniru --> DUBAI – Setiap negara memiliki cara berbeda untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik oleh warganya. Salah satunya Dubai. Kota terpadat di Uni Emirat Arab ini menawarkan banyak keringanan kepada masyarakatnya yang menggunakan mobil listrik.

Akhir pekan lalu, Road and Transport Authority (RTA) bersama Dubai Electricity and Water Authority (DEWA) mengumumkan sejumlah insentif yang akan diberikan kepada pemilik kendaraan listrik, meliputi pembebasan biaya pendaftaran dan perpanjangan surat-surat kendaraan dan fasilitas parkir gratis di kota.

Lebih khusus lagi, RTA juga membebaskan biaya tag Salik (penggunaan sejumlah ruas jalan raya), pemberian nomor unik di kendaraan, dan gratis tempat parkir gratis di 40 lokasi yang berbeda.

Tidak itu saja, dari DEWA juga mengizinkan pemilik kendaraan listrik untuk menggunakan 100 stasiun pengisian yang berbeda secara gratis sampai akhir 2019.

Kepala eksekutif DEWA, Saeed Mohammed Al Tayer mengatakan kepada Khaleej Times, bahwa insentif tersebut diharapkan akan membantu meningkatkan minat pada mobil listrik.

“Tantangan utamanya adalah kami tidak melihat mobil listrik di pasar dan kami ingin menembus pasar dengan memberikan insentif semacam itu. Saya yakin sekarang bahwa pemerintah dan entitas swasta, atau bahkan individu akan beralih ke kendaraan listrik ketika mereka tahu berapa banyak yang bisa mereka hemat,” katanya.

Dalam laporannya, saat ini hanya ada 800 kendaraan listrik di Dubai, dan DEWA ingin kendaraan listrik bisa meningkat 2% untuk kebutuhan armada kota pada tahun 2020, dan 10 persen pada tahun 2030.

Langkah-langkah strategis seperti di atas tentu patut dicontoh oleh pemerintah Indonesia. Jangan hanya memikirkan bagaimana produsen lebih murah dan mudah memasarkan produk kendaraan listriknya di sini, tapi juga memerhatikan keinginan konsumen.

Ambil contoh lain di China, pemerintahnya menawarkan subsidi untuk pembelian baru kendaraan listrik, dan ini terbukti sangat efektif meningkatkan minat warganya untuk beralih dari kendaraan konvensional ke listrik.