JAKARTA - Pesawat tanpa awak atau drone beberapa tahun ini makin populer dan bervariasi, tidak hanya modelnya namun juga kegunaannya.
Baru-baru ini drone bahkan dimodifikasi sebagai salah satu sarana olahraga sky diving atau terjun payung. Adalah drone buatan sebuah perusahaan asal Latvia, Aerones. Drone berukuran 3,2 meter persegi dengan 16 tenaga motor dan berat mencapai 70 kilogram ini dilengkapi 28 baling-baling dan mampu mengangkat hingga 200kg dengan waktu terbang 10 menit.
Seorang skydiver bernama Ingus Augstkalns menjajal kemampuan drone ini. Drone berhasil mengangkat tubuhnya, setelah itu dia pun melompat dari drone dengan ketinggian 330 meter. Aksi ini tercatat menjadi aksi terjun payung pertama di dunia yang menggunakan drone. Kabarnya dibutuhkan biaya 35 ribu euro (Rp 493 juta) untuk membuat drone ini.