Presdir NMI Bicara Aliansi dengan Mitsubishi, Manajemen Sampai Mobil BaruPresdir NMI Bicara Aliansi dengan Mitsubishi, Manajemen Sampai Mobil Baru

Presdir NMI Bicara Aliansi dengan Mitsubishi, Manajemen Sampai Mobil BaruPresdir NMI Bicara Aliansi dengan Mitsubishi, Manajemen Sampai Mobil Baru --> JAKARTA – Jalinan aliansi dengan Mitsubishi adalah hal terbesar yang terjadi pada Nissan dalam hampir dua tahun ini. Aliansi ini akan menimbulkan pengaruh ke masing-masing pabrikan ke depannya baik soal manajemen, kebijakan, sampai produk baru.

Di Indonesia, efek dari aliansi Nissan-Mitsubishi sudah terlihat dengan ditunjuknya Eiichi Koito menjadi Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Koito adalah sosok yang telah lama membangun karirnya di Mitsubishi sebelum akhirnya ditugaskan memimpin NMI pada pertangahan tahun ini.

Dengan adanya aliansi, diharapkan akan membawa menfaat besar kepada Nissan dan juga tentunya Mitsubishi di Indonesia, seperti disampaikan Koito saat melakukan wawancara bersama Dapurpacu.com.

“Dari tahun lalu Mitsubishi di bawah Nissan tidak memiliki aliansi, aliansi bukan apa yang NMI lakukan, aliansi adalah aliansi, terutama arahan aliansi adalah merek dan serinya (produk) pasti berbeda, sama sekali berbeda,” kata Koito.

“Penjualan kami juga berbeda, tapi di belakang kami bisa bekerja sama untuk melakukan operasi yang lebih efisien. Yang penting adalah pembelian dan juga logistik, jadi kami sudah mulai mengkomunikasikan bagaimana cara menekankan efisiensi.

“Jadi itu adalah keuntungan kedua pihak juga pelanggan, karena dengan adanya aliansi jika biaya menurun dan juga pelayanannya lebih baik, itu bagus untuk pelanggan. Jadi ini langkah tercepat untuk kami.”

Koito memulai karir otomotifnya di Mitsubishi pada tahun 1994 yang kemudian ditunjuk menangani divisi bisnis Mitsubishi untuk Indonesia mulai tahun 2003. Semakin intens Koito berhubungan dengan Indonesia saat menjabat Unit Head of Product Planning PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) pada 2004, sampai akhirnya menjabat Direktur Pemasaran sampai 2011.

Mitsubishi menarik pulang Koito untuk berkantor di Jepang pada 2011 sampai pertengahan 2017, sebelum akhirnya ditugaskan sebagai Presiden Direktur NMI tahun ini.

Produk Kolaborasi
Koito kemudian berbicara soal calon produk baru dari Nissan dan Mitsubishi, disebutnya akan ada produk yang berbagi platform untuk masing-masing pabrikan. Ini seperti yang telah dilakukan Nissan dan Renault selama ini, baik bertukar platform maupun teknologi pada produknya.

Meski akan membawa nilai tambah sendiri bagi Nissan di Indonesia, Koito menegaskan produk hasil kerja sama Nissan-Mitsubishi masih lama akan terwujud.

“Langkah terbesar adalah produk tapi butuh waktu, seperti yang Anda tahu Renault-Nissan telah beraliansi selama 17 tahun. Dalam 17 tahun itu, beberapa model tentunya kami kembangkan bersama memanfaatkan platform yang sama, menggunakan mesin dan transmisi yang sama, atau berbagi perkembangan teknologi terdepan,” kata Koito.

“Tentu saja Mitsubishi bergabung dalam hal ini dan kemudian mereka akan memberikan teknologi bagus mereka kepada aliansi. Tapi untuk membuat aliansi teknis semacam ini, butuh waktu, meski akan datang di masa depan.”

Sempat muncul rumor generasi baru Grand Livina akan menggunakan platform dari Xpander sebagai sesama Low MPV. Namun saat kami coba konfirmasi ke Koito soal itu, pria yang cukup fasih berbahasa Indonesia itu tidak mau berkomentar.